10 Jenis Sepeda Gunung (Mtb) Menurut Penggunaan, Fungsi Dan Suspensinya Yang Harus Kau Tahu!


 Fungsi dan Suspensinya Yang Harus Kamu Tahu 10 Jenis Sepeda Gunung (MTB) Berdasarkan Penggunaan, Fungsi dan Suspensinya Yang Harus Kamu Tahu!

Sekarang ini penggunaan & peminat sepeda semakin meningkat, khususnya di kawasan perkotaan. Banyak orang-orang yang mulai sadar lingkungan, kemudian beralih memakai transportasi yang bebas polusi. Salah satunya yaitu sepeda. Mungkin beberapa dari kita gres saja ingin membeli salah satu kendaraan bebas polusi ini. Terdapat beberapa alasan yang mungkin mendorong kau untuk membeli sepeda. Mungkin untuk sarana olahraga, menghemat materi bakar, menjaga kelestarian lingkungan, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Namun jangan terlalu terburu-buru untuk membeli sepeda sebelum kau mengetahui beberapa hal pokok yang akan menentukan sepeda apa yang paling sempurna untuk kau miliki. Karena terdapat beberapa jenis sepeda yang dibedakan berdasarkan fungsi dan penggunaannya. Kamu pastinya tidak mau dibilang 'norak' oleh teman-teman kau alasannya yaitu memakai sepeda yang tidak sesuai dengan tempatnya. Ibarat memakai smartphone super canggih hanya untuk sms dan telefon, ataupun memaksa handphone jadul untuk membuka instagram.

Walaupun mempunyai title '10 Jenis', tetapi di sini Akira akan membahas dan mengelompokan jenis Sepeda Gunung (MTB / Mountain Bike) berdasarkan:

>>> 6 Jenis Sepeda Gunung (MTB) Berdasarkan Penggunaan dan Fungsinya

>>> 4 Jenis Sepeda Gunung (MTB) Berdasarkan Suspensinya

Nantinya kau sanggup memakai isu ini sebagai tumpuan sebelum kau menentukan sepeda yang paling cocok dan layak untuk kau beli. Karena jenis sepeda yang dipakai tidak pada tempatnya, akan menjadikan kesan tidak nyaman pada penggunanya.


= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =


6 Jenis Sepeda Gunung (MTB) Berdasarkan Fungsinya



1. Cross-Country (XC)


         Sepeda jenis XC adalah jenis yang paling umum dan paling cocok dipakai untuk di kawasan perkotaan maupun medan yang ringan hingga dengan medium (tergantung dari spesifikasi sepeda masing-masing). Sepeda ini umumnya hanya hadir dengan suspensi depan saja (jenis hardtail) ataupun tidak memiliki suspensi sama sekali. Jenis XC juga didesain untuk melaju dengan cepat di atas jalanan perkotaan. Mungkin kau masih bisa dan nyaman membawa sepeda jenis ini melewati jalanan rusak, polisi tidur, tanjakan turunan, tapi jangan kamu membawa sepeda ini melewati medan yang berat, menyerupai misalnya jalanan yang penuh dengan bebatuan ataupun kau ajak untuk downhill. Karena sepeda jenis XC sangat minim pada belahan suspensinya untuk layak berada di tempat yang extreme.



2. Trail


         MTB jenis Trail adalah pengembangan dari jenis XC. Tetapi control dari sepeda jenis trail akan lebih nyaman digunakan walaupun melewati jelanan yang kasar dan medan yang lumayan berat, menyerupai tanjakan ataupun turunan. Sepeda MTB jenis trail masih bisa melaju dengan cepat di jalanan perkotaan, dan juga sudah bisa dipakai untuk lintas alam (tidak hingga medan yang sangat extreme). Bobot dari sepeda ini juga akan lebih berat dan lebih tahan banting daripada jenis XC. Suspensinya pun (umumnya) sudah memakai jenis full-suspension, dimana setiap getaran yang diterima akan diredam oleh suspensi yang berada belahan depan sepeda dan belahan tengah body sepeda.



3. Downhill


         Sepeda jenis Downhill adalah salah satu jenis sepeda dengan bobot yang paling berat dibandingkan dengan jenis sepeda lainnya. Untuk sepeda Downhill, semua bagiannya dirancang untuk melaju dengan cepat menuruni lereng bukit. Semua belahan sepeda ini juga didesain sangat durable untuk mendapatkan segala hentakan keras pada setiap belahan sepeda. Suspensinya sudah niscaya memakai full-suspension. Untuk suspensi belahan depannya juga memakai suspensi yang didesain khusus untuk downhill (lebih tinggi dan lebih besar lengan berkuasa mendapatkan hentakan), hingga kursinya pun akan di atur agak naik, diubahsuaikan dengan posisi ketika posisi sepeda melaju pada lereng bukit yang miring. Karena bobotnya terbilang berat, sepeda jenis ini bisanya tidak digunakan untuk menaiki bukit. Para pelaku downhill biasanya akan membawa sepeda mereka kepuncak yang tinggi memakai kendaraan beroda empat ataupun kendaraan lain.



4. All Mountain (AM) / Enduro


         Hampir menyerupai dengan jenis trail, tetapi jenis enduro ini lebih kuat untuk melewati medan yang lebih berat yang tidak layak dilakukan oleh sepeda MTB jenis trail. Terutaman untuk mendaki dan menuruni bukit yang terdapat banyak gundukan-gundukan tanah tinggi yang akan menimbulkan sepeda melompat naik dan turun. Jalanan penuh bebatuan juga akan terlibas habis oleh sepeda Enduro ini. Yang niscaya body sepeda untuk jenis Enduro akan lebih berat, lebih kuat, dan didesain lebih panjang dari pada jenis Trail. Stang-nya juga akan lebih panjang daripada jenis sepeda yang lain, namun stem-nya akan dibentuk lebih pendek, untuk meningkatkan control dan stabilitas pada ketika sepeda berada dalam posisi extreme.



5. Free Ride (FR)


         Jika kau telah mengetahui bentuk sepeda MTB jenis Downhill, maka tidak akan sulit menggambarkan sepeda jenis FR. Karena bentuk dari jenis FR dan Downhill sangat mirip. Namun jenis FR didesain untuk melaksanakan banyak sekali macam manuver, lompatan tinggi, ataupun teknik lainnya. Kaprikornus bobot/berat sepeda MTB jenis Free Ride akan lebih ringan dari pada jenis Downhill. Walaupun demikian, suspensi dan bodynya tetap didesain besar lengan berkuasa untuk mendapatkan banyak sekali guncangan maupun hentakan.



6. Dirt Jump (DJ)


         Sepeda ini mempunyai bentuk menyerupai dengan BMX namun berukuran lebih besar. Sepeda ini dipakai untuk melaksanakan banyak sekali macam lompatan extreme dan atraksi di udara. Jenis MTB ini berukuran lebih kecil kalau dibandingan MTB jenis lain. Kaprikornus sepeda ini tidak akan cocok untuk menempuh perjalanan jauh.




4 Jenis Sepeda Gunung (MTB) Berdasarkan Suspensinya




1. Hardtail




         Pertama dan yang paling umum yaitu MTB dengan model hardtail. Untuk MTB dengan model hardtail, hanya memiliki suspensi pada bagian depan sepeda, tepatnya pada fork. Karena suspensi hanya berada di belahan depan, dan meniggalkan bagian belakang tanpa suspensi apapun, maka model MTB ini disebut dengan hardtail. Hardtail banyak terdapat pada MTB jenis Cross-Country. Untuk para pemula sangat disanrankan untuk menentukan sepeda dengan model hardtail, alasannya yaitu penggunaannya yang lebih leluasa.



2. Full Suspension



         Untuk model full suspension atau biasa disebut full-sus, bisa pribadi kita ketahui dengan melihat bagian tengah body sepeda. Untuk model full-sus akan terdapat suspensi pada belahan tengah body sepeda, yang akan berfungsi untuk meredam guncangan yang terjadi pada ban belakang. Bukan hanya suspensi pada belahan tengah, tetapi suspensi pada bagian depan juga wajib ada pada model MTB full-sus. Segala jenis sepeda yang akan dipakai untuk melintasi medan yang berat, wajib bersenjatakan suspensi penuh pada body sepeda-nya, kalau ingin sensasi, kenyamanan, dan keamanan  bersepeda yang lebih baik.



3. Softail


         Walaupun memang ada tapi yang ini mungkin akan jarang kau lihat. Model softail ditujukan untuk memredam getaran ban belakang, walaupun tidak kekuat suspensi yang berada ditengah body sepeda (full-sus). Karena suspensi pada softail benar-benar berada di belahan belakang, maka sensasi bumping yang akan dirasakan tidak akan sekuat bumping sepeda dengan full-sus. Sepeda model ini didesain untuk melaju dengan kecepatan tinggi pada jalanan dengan medan yang ringan sampai medium. Biasanya softail digunakan dibeberapa MTB jenis Cross-Country.



4. Rigid


         Yang satu ini juga jarang digunakan untuk MTB. Tidak terdapat suspensi sama sekali pada sepeda model rigid. Jika dilihat dari bentuknya, sekilas akan menyerupai dengan model hardtail, namun fork depannya tidak mempunyai suspensi. Biasanya model rigid akan dipakai pada MTB jenis XC kelas low-end. Namun kapan pun kau mau, kau bisa mengganti fork depan tanpa suspensi ini, menjadi fork yang mempunyai suspensi. Maka kau akan mendapatkan sepeda MTB hardtail. Sepeda ini akan sangat cocok dipakai pada jalanan lurus tanpa lubang. Jangan coba-coba menentukan sepeda MTB model rigid kalau kau sering melewati jalanan rusak yang penuh lubang, ataupun melewati polisi tidur yang awut-awutan dimana-mana :)


= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =


Pastikan kau menentukan sepeda MTB menurut fungsinya ya.. Jangan hanya melihat bentuk dan harga. Akira sendiri browsing sana sini untuk mencari isu sebelum membeli MTB. Dan akibatnya pilihan jatuh pada Pacific Tranzline 500 jenis hardtail, yang memang tidak dipakai untuk medan yang terlalu berat. Lumayanlah untuk kelas menengah. Mantaap hhehe..

author: Akira Asayami
references:
azkanaufal.com
improved by Akira


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel