Toilet Pelatihan - Cara Mengajari Anak Kolam Dan Kepingan Di Toilet

Saya masih ingat betul ketika mengajari anak sulung saya BAK dan BAB di toilet atau istilah lainnya toilet training. Awalnya terasa sulit dan hampir menyerah, namun sehabis saya mengetahui cara yang sempurna mengajari anak toilet pembinaan itu tidaklah sulit, hanya butuh ketelatenan saja.

Sebelum kesudahannya saya berhasil melaksanakan toilet pembinaan pada anak saya, saya sempat melaksanakan beberapa kesalahan yang kesudahannya menciptakan proses toilet pembinaan berjalan lambat. Ketika anak saya tidak mengindahkan pedoman saya untuk BAK dan BAB di toilet, saya merasa kesal dan tidak sabar hingga lalu mulai mencubit dan mengomel si kecil.

Pada kesudahannya anak saya pun bukan malah mengerti melainkan malah ketakutan untuk melaksanakan BAK dan BAB di toilet. Alhasil, saya sering kali kecolongan si kecil BAK dan BAB di celana. Bahkan hingga rahasia tidak memberitahukannya kepada saya.

 Saya  masih ingat betul ketika mengajari anak sulung saya BAK dan BAB di toilet  atau istil Toilet Training - Cara Mengajari Anak BAK dan BAB di Toilet

Oleh alasannya ialah itu, saya mulai membenahi apa yang salah. Saya komunikasikan dari hati kehati pada anak saya. "Nak, Kenapa kau berkali-kali Ngompol dan EE di celana? Kenapa tak bilang ke Ummi? Biar Ummi antar ke toilet." "Aku takut mi, jangan cubit saya mi, jangan marah." 

Saya kaget dengan tanggapan si kecil. Saya putuskan untuk tidak mengulangi lagi dan meminta maaf pada si kecil. Oleh lantaran itu, Untuk para bunda yang sedang melaksanakan toilet pembinaan pada anaknya disarankan jangan mencubit atau memarahi si kecil. 

Biasanya ketika proses toilet pembinaan berlangsung rawan sekali ibu yang kurang bersabar dan mulai mencubit dan memarahi si kecil.karena itu akan berdampak tidak baik untuk psikis anak. 

Dari pengalaman di atas saya pun mulai memikirkan cara yang sempurna hingga saya searching ihwal toilet pembinaan via internet. Dari informasi mengenai toilet pembinaan tersebut di jelaskan bahwa anak mulai jarang buang air atau bahkan kering sepanjang hari ketika anak menginjak usia 2 tahun hingga 3 tahun. 

Berdasarkan pengalaman saya sih di usia ni yang paling gampang melaksanakan pembinaan toilet lantaran anak sudah jarang buang air besar atau kecil. Tetapi tanpa popok ya bunda. Karena jikalau si kecil masih mengenakan popok akan sulit mengajari si kecil melaksanakan toilet training.

Anak saya mulai saya lepas popoknya ketika usia 3 tahun. Di ahad pertama anak masih kaget dan mulai merasa tidak nyaman ketika BAK dan BAB di celana. lalu di ahad kedua lambat laun beliau mulai terbiasa tidak nyaman BAK dan BAB di celana dan sesekali mulai memberitahu impian ingin buang air walau kadang masih sesekali kecolongan BAK dan BAB di celana. 

Pada ahad ketiga anak mulai pembiasaan dengan kebiasaannya yang gres yakni BAK dan BAB di toilet. Dan ahad keempat anak pun mulai terbiasa dan sudah tidak Buang air sembarangan.

Catatan untuk para bunda, waktu emas mengajari ketika anak usia 2 hingga 3 tahun. Karena pada usia ni anak sudah paham dengan perkataan orang dewasa. Dan bisa mengontrol impian buang air. Dan jangan lupa untuk melepas popok ketika toilet pembinaan berlangsung. Jangan coba-coba berlaku berangasan ya bunda supaya prosesnya lancar.

Hanya itu yang bisa saya bagikan kepada bunda. Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel