Inspirasi Sukses Dari Pasangan Miliarder Muda Sally Giovanny Dan Ibnu Riyanto
Pernah dengan ungkapan perihal ijab kabul yaitu langkah awal terbukanya rizki seluas luasnya? Ternyata hal ini benar benar di rasakan oleh pasangan miliarder muda yakni Sally Giovannya Dan Ibnu Riyanto yang menetapkan menikah ketika keduanya gres saja lulus SMA.
Meskipun awalnya niat mereka berdua sempat di perihal oleh kedua orang bau tanah mereka, namun alasannya yaitu keyakinan serta niat nrimo mereka berdua untuk membina rumah tangga semenjak dini, akibatnya restu dari orang bau tanah itupun datang.
Dan benar saja, berkah dari ijab kabul keduanya tersebut, sekarang Sally Dan Ibnu Menjadi salah satu pasangan miliarder termuda dengan usaia di bawah 30 tahun dengan menekuni perjuangan batik trusmi, batik khas dari tempat Cirebon, Jawa Barat.
Nah, Seperti apa kisah sukses mereka berdua? kali ini kerjaonline.my.id akan menghadirkannya untuk sahabat pembaca setia kerja online, so !! simak terus hingga tuntas ya.
Meskipun awalnya niat mereka berdua sempat di perihal oleh kedua orang bau tanah mereka, namun alasannya yaitu keyakinan serta niat nrimo mereka berdua untuk membina rumah tangga semenjak dini, akibatnya restu dari orang bau tanah itupun datang.
Dan benar saja, berkah dari ijab kabul keduanya tersebut, sekarang Sally Dan Ibnu Menjadi salah satu pasangan miliarder termuda dengan usaia di bawah 30 tahun dengan menekuni perjuangan batik trusmi, batik khas dari tempat Cirebon, Jawa Barat.
Nah, Seperti apa kisah sukses mereka berdua? kali ini kerjaonline.my.id akan menghadirkannya untuk sahabat pembaca setia kerja online, so !! simak terus hingga tuntas ya.
Awal Karir Sally Dan Ibnu
Nah, yang menarik dari awal karir keduanya adalah, ternyata mereka menetapkan untuk memulai bisnis dengan modal hasil dari amplop ijab kabul mereka.
Wow.. disaat pasangan muda lain lebih menentukan memakai amplop hasil penikahan untuk membeli kebutuhan dan perabotan rumah tangga, ternyata mereka malah menggunakannya untuk modal bisnis.
Dan yang lebih mencengangkan lagi yaitu bisnis yang mereka pilih yaitu menjual kain kafan dengan materi kain mori, bisnis yang mungkin jarang dilirik oleh orang.
Mereka berdua menetapkan untuk berbisnis kain kafan, alasannya yaitu selain modalnya murah, mereka berdua juga tidak perlu memikirkan soal motiv dan warna kain seperrti halnya bisnis pakaian yang lain. hehe yaiyalah, masa kain kafan warna warni. hohoho.
Tapi layaknya para pengusah gres yang lain, ternyata bisnis kain kafan mereka tidak berjalan lama, alasannya yaitu beberapa hambatan ibarat sulitnya pemasaran alasannya yaitu memang tidak adanya orang yang meninggal setiap hari.
Namun mereka berdua tidak menyerah, dan berfikit keras bagaimana caranya biar bisnis mereka tersebut bisa berjalan lancar, salah satunya dengan mengikuti banyak sekali seminar kewirausahaan, salah satunya seminar yang pernah ia ikuti yaitu di Balikpapan dengan tema seminar " Marketing Revolution"
Selama 3 hari 3 malam sallya mengikuti seminar tersebut, akibatnya ada point penting yang bisa ia tangkap dalam dunia wirausaha yakni, bagaimana caranya ia bisa menjual lebih banyak dengan cara biar para konsumen bisa membeli berulang ulang.
Dan sesudah mereka terapkan di bisnis kain kavannya, ternyata hal tersebut tidaklah mungkin bisa di terapkan.
Menjadi Pemasok Kain Mori Ke Para Pengarajin Batik
Karena mereka melihat kurangnya potensi di bisnis kain kafan mereka, akibatnya mereka memutar otak untuk mencari strategi pemasan yang sempurna untuk mereka terapkan dari bisnisnya tersebut dengan cara mencari ilham di sekitar tempat tinggal mereka.
Dan sesudah mereka mengamati di tempat sekitar, angin segarpun datang, alasannya yaitu ternyata para pengrajin batik di tempat cirebon ternyata memakai kain mori sebagai materi dasar pembutan kain batik.
Dari sini sally dan ibnu akibatnya menetapkan untuk memutar haluan dari yang awalnya bisnis kain kafan menjadi bisnis pemasok kain mori kepada para pengrajin batik di daerahnya, tepatnya pada tahun 2007 silam.
Namun, ini juga tidak berlangsung usang alasannya yaitu selama mereka menjadi pemasok kain mori ke para pengarajin batik, mereka melihat bisnis kain batitk ternyata lebih menjanjikan dan akibatnya mereka menetapkan untuk memutar haluan kembali dengan menggeluti bisnis batik.
Maulai Menggeluti Bisnis batik
Seperti saya jelaskan sedikit diatas, selama mereka menjadi pemasok kain mori ke para pengrajin batik di daerahnya, dari sanalah mereka bertahap berguru perihal seluk belum bisnis batik, dan mereka melihat bisnis batik lebih menjanjikan hanya sekedar menjadi pemasok kain mori saja.
dari situlah mereka menetapkan untuk putar haluan dan akibatnya menetapkan untuk menggeluti bisnis batik trusmi.
Dan benar saja, keputusan mereka sangat tepat, alasannya yaitu bisnis batik inilah yang mengantarkan mereka ke puncak kesuksesan hingga menjadi pasangan miliarder termudah di indonesia yang bisa sukses di bawah usia 30 tahun.
Namun kesuksesan yang mereka raih ini tidak mereka sanggup dengan gampang lho sahabat, alasannya yaitu waktu menetapkan untuk memutar haluanpun, modal yang mereka punya masih sangat sedikit, sehingga terkadang mereka harus pandai pintar menegosiasi dengna para pengrajin batik, biar mau menjual barang kepadanya dengan sistem bayar sesudah nanti laris terjual.
Mereka juga sempat mendapat cibiran serta keraguan dari banyak sekali pihak, alasannya yaitu mengingat usia mereka pada dikala itu masih sangat mudah, sehingga banyak yang mewaspadai kemampuan serta kamauan mereka dalam mengelola bisnis.
Namun semua itu, tidak menciptakan mereka down dan putus asa malah sebaliknya, cibiran dan keraguan orang orang tersbut menjadi motivasi bagi mereka berdua untuk bisa menandakan bahwa mereka mampun sukses berbisnis meskipun usia mereka masih muda belia.
Awal Kesuksesan Bisnis Batik Mereka
Dan benar saja, berkat kerja keras dan ketekunan mereka, akibatnya kesuksesan itupun datang, tepatnya pada sekitar tahn 2009 ketika pada dikala itu terjadi kasus pengklaiman batik oleh negara malaysia yang mengaku sebagi kebudayan milik mereka.
Namun, sesudah dilakukan penjelasan oleh pemerintah indonesia, akrinya UNESCO pun menetapkan batik sebagai wariasan budaya indonesia.
Siapa sangaka dengan kejadian ini ternya semakin menaikkan pamor batik di semua kalangan, dan menciptakan pemasaran batik semakin bagus, dan menciptakan meningkatnya pesanan perjuangan batik mereka.
Dan perjuangan merekapun semakin berkembang dimana, perjuangan yang dulunya hanya bertempatkan di sebuah ruang tamu rumah miliknya, sudah mereka berdiri lebih besar dan beringkat.
Dan puncaknya pada tahun 2011 mereka membeli bekas pabrik rotan seluas 1,5 hektar yang lalu mereka sulap menjadi toko batik indah nan megah, yang dikala ini menjadi salah satu grosi batik terbesar di indonesia, yang dikala ini terus mereka kembangkan.
Dan sekarang merekapun sudah memperkerjakan sebanyak 800 orang karyawan lebih dan sekiat 400 orang pengrajin batik dengan administrasi yang profesional.wow sungguh ilham dan motibasi yang sangat elok untuk kita semua yang ingin memiliki perjuangan sendiri.