Memahami Proses Post Pada Uefi Bios
Pada layar booting, biasanya sudah tertera tombol untuk masuk ke UEFI BIOS. Jika tidak ada, pengguna sanggup mencarinya lewat buku manual penggunaan komputer atau motherboard yang disertakan dalam paket penjualnya. Umumnya, untuk masuk ke dalam sajian UEFI BIOS biasanya memakai tombol “Delete”, ”Esc”, ”F2”, atau “F12”.
Salah satu kiprah penting UEFI BIOS ialah melaksanakan POST atau Power On Self Test. POST merupakan proses untuk mendeteksi dan menyidik semua komponen komputer yang terpasang diantaranya menyidik CPU, penanggalan/waktu, memory, controller, display adapter/kartu grafis, hard disk, serta keyboard sebagai perangkat masukan standar.
Jika dalam proses POST ditemukan kesalahan pada salah satu komponen komputer, maka UEFI BIOS akan mengeluarkan instruksi beep atau menampilkan pesan error lewat layar monitor.
Kode beep merupakan bunyi yang memakai teladan kode-kode tertentu sesuai kesalahan/error yang terdeteksi oleh sistem BIOS. Kode beep berasal dari speaker buzzer pada motherboard komputer dan merupakan prosedur umum untuk mendeteksi kesalahan pada proses POST. Pola instruksi beep biasanya ditentukan oleh produsen BIOS/Motherboard. Kode beep merupakan prosedur yang paling sering dipakai oleh sistem BIOS.
Melalui instruksi beep, pengguna sanggup mengetahui jenis error yang terjadi dan hal yang dilakukan biar sistem kembali normal. Selain instruksi beep, sistem BIOS biasanya juga menampilkan pesan error sesaat sesudah proses POST selesai. Dengan pesan error ini, pengguna sanggup pribadi mengetahui perangkat apa yang mengalami kendala.
Beberapa pesan error yang biasanya terjadi diantaranya- No Keyboard detected
- No HDD detected
- CPU Temperature too high
- No Booting device detected
- Error Checksum
| Pesan error | Tindakan yang harus dilakukan |
| No CPU installed/CPU test failed | Pastikan CPU terpasang pada soket dengan benar. CPU tersebut juga harus telah didukung dan dikenali oleh motherboard. |
| Memory test failed | Pastikan memori RAM telah terpasang dengan benar. Memori tersebut juga harus telah didukung dan dikenali oleh motherboard. Periksa juga slot memori. Bila perlu, bersihkan konektor memori dengan penghapus karet. |
| CPU temperature too high/CPU fan failed | Periksa pendingin CPU yang terpasang. Pastikan pendingin tersebut telah berfungsi dengan baik. Jangan lupa untuk memasang thermal paste pada heatsink fan (HSF) CPU. Jika ada, coba matikan fitur CPU Fan pada UEFI/BIOS biar pesan error tersebut tidak muncul |
| CPU voltage out of range | Periksa kabel power supply yang terpasang pada motherboard dan pastikan telah berfungsi normal. |
| No keyboard detected | Periksa kabel koneksi keyboard dengan motherboard |
| No storage (HDD) detected | Pastikan kabel data antara motherboard dengan media penyimpanan (hard disk/SSD) telah terhubung dengan baik. |
| Date/Time error/Error Checksum | Terjadi kesalahan penanggalan komputer. Atur ulang penanggalan lewat sajian UEFI/BIOS. Ini menunjukan baterai BIOS akan habis. Segera ganti dengan baterai yang baru |
| HDD S.M.A.R.T error | Hard disk mengalami beberapa kesalahan. Untuk lebih jelasnya, coba gunakan tool aplikasi S.M.A.R.T Monitor |
| Operating System not found/No Booting device detected | Sistem operasi belum terinstal. Segera lakukan instalasi sistem operasi. |
Pada beberapa motherboard high-end, terpasang Digital LED Message. Sama menyerupai instruksi beep, digital LED message juga menampilkan simbol atau instruksi khusus begitu proses POST mengalami kesalahan. Untuk mengetahui maksud simbol atau instruksi yang ditampilkan, harus membaca buku manual yang tersedia pada paket penjualan motherboard tersebut.