Jualan Kembang Api Di Bulan Puasa? Kenapa Tidak
Apakah sahabat tertarik untuk berjuaalan kembang api di bulan berkat tapi masih ada keraguan apakah laku atau tidak? Jika ya, yuk sama sama kita telaah melalui pengalaman pengalaman para penjual kembang api musiman pada bulan berkat sebelum sebelumnya.
Karena ibarat kata pepatah, pengalaman yakni guru yang paling berharga, jadi tidak ada salahnya kita berguru dari pengalaman orang lain sebelum kita memulai nya sendiri biar sahabat tidak resah lagi mau jualan apa.
1. Pengalaman jualan kembang api dari pedagang di palangka raya
Nah sahabat, penglaman jualan kembang api yang pertama sanggup kita ambil pelajaran yakni dari salah satu pedangan di Palangka Raya, yang mana berdasarkan yang di muat di laman sampit.prolocal.co.id pada ramadhan th 2017 kemudian sanggup memperoleh omzet sampai 15 juta sehari. Wow.
Namun berdasarkan pedagang tersebut, omzet yang ia dapatkan merupakan adonan antara kembang api, petasan yang banyak diminati terutama menjelang simpulan ramadhan dan malam hari raya.
Diapun menyampaikan bahwa jualan kembang api ini yang paling elok yakni ketika moment natal dan tahun gres yang mana sanggup di gabung dengan perjuangan terompet, sehingga sanggup mendapat laba berlipat ganda.
Baca juga : 10 jenis perjuangan makanan yang paling laku ketika ini
2. Pengalaman penjual kembang api di jalan ahmat yani porwodadi.
Hal ini ibarat yang muat di laman koranmuria.com salah satu pedagang yang berhasil di wawancarai pada tahun lalu, mengaku sudah berjualan kembang api semenjak awal ramadhan.
Karena meskipun belun mencapai puncaknya, pada awal puasa itu, para pembeli kembang api sudah muali bermunculan ungkapnya, jadi ya sudah sanggup sedikit meraup laba
Saya sendiri sudah berjualan kembang api semenjak 5 tahun terakhir, hanya semenjak awal ramadhan sampai malam lebaran, alasannya yakni di hari hari lain tidak laku, namun di bulan berkat sanggup menjadi peluang perjuangan yang menguntungkan, Ungkap wahyuni.
3. Pengalaman jualan kembang api di tahun 2016
Nah, di tahun 2016 sanggup kita lihat pengalaman jualan kembang api dari pedagang berjulukan desi yang sudah di muat dilaman pekanbaru. Tribunnews.com
Di sana dikatakan, bahwa semenjak awal ramadhan tahun itu ia sudah mulai berjualan kembang api dan juga petasan dengan daya ledak yang kecil dan tidak membahayakan
Di awal awal hanya kalangan anak anak dan remaja yang membeli, dan untuk kalangan cendekia balig cukup akal biasanya jikalau sudah menjelang taraweh nanti, ujarnya
Desi juga mengungkapkan bahwa ia sanggup memperoleh omzet higienis antara Rp.100.000 sampai 300.000 perhari dari jualan kembang api selama ramadhan tersebut.
Gimana sahabat, dari beberapa pengalaman para pedagang kembang api di atas maka sanggup kita simpulkan bahwa jualan kembang api semenjak dari awal bulan berkat itu sebetulnya sudah cukup menguntungkan dan kita sanggup curi start dari pedagang yang lainnya.
Baca juga : 10 bisnis yang laku setiap hari yang sanggup dilakukan apa saja