Tips Mengoptimalkan Uefi Bios Pada Pc - Bab 2

Pada artikel sebelumnya, Tekno Jempol telah menyajikan isu berupa tips mengoptimalkan UEFI BIOS khususnya untuk konfigurasi processor dan memori RAM. Kali ini, Tekno Jempol kembali melanjutkan pembahasan untuk konfigurasi pada perangkat atau fitur yang lain. Berikut ini pembahasan lengkapnya

SpeedStep Technology/Cool 'n Quiet

Teknologi yang memungkinkan processor untuk menurunkan kecepatan frekuensi dan voltase sehingga melindungi dari kemungkinan overheating. Selain itu, juga akan menciptakan sistem menjadi lebih hemat energi. Fitur ini hanya akan bekerja ketika beban processor tidak terlalu banyak.
Teknologi ini sudah umum tersedia pada processor modern. Agar teknologi ini sanggup berjalan maksimal, atur pada posisi Auto

CPU C State Settings

Fitur processor untuk melaksanakan penghematan daya listrik dan hanya bekerja ketika processor tidak melaksanakan pekerjaan yang terlalu berat. Dengan begitu, baterai atau kebutuhan sumber daya listrik bisa dihemat. Agar fitur ini bekerja optimal, pastikan diatur pada posisi Enable.

Virtualization Technology (VT)/Virtual Machine (VM) Mode

Salah satu fitur processor modern untuk mengoptimalkan pekerjaan yang memerlukan fungsi sistem virtual. Jika kalian bekerja memakai PC untuk banyak sistem termasuk sistem virtual, sebaiknya mengaktifkan fitur ini. Saat ini, fitur virtualisasi ini sudah banyak tersedia pada processor modern.

Primary Graphic

Merupakan fungsi untuk mengatur pilihan perangkat display grafis utama yang akan dipakai ketika komputer dinyalakan. Ada dua pilihan yang umum ditemui yaitu Onboard dan PCI Express. Jika pada PC kalian hanya ada perangkat grafik terintegrasi, maka fungsi harus ini diatur pada pilihan Onboard. Jika kalian memakai kartu grafis tambahan, sebaiknya menentukan PCI Express.
Kesesuaian fungsi tersebut dengan perangkat grafis yang dipakai akan lebih meningkatkan kecepatan booting lantaran sistem tidak perlu mendeteksi terlalu lama.
Pada beberapa motherboard, fungsi ini memakai istilah Primary Video Device atau Initial Display Output.



UEFI Peripherals Configuration. Credit : transformnews.com

Share Memory

Fungsi untuk mengatur alokasi memori utama yang akan dipakai untuk mendukung perangkat grafis terintegrasi. Seperti yang kita tahu, IGP (Integrated Graphic Processor) membutuhkan memori yang diambil dari memori utama. Pilihan yang diberikan umumnya 64 MB - 1 GB.
Jika kalian memakai IGP sebagai perangkat grafis utama, sebaiknya perhatikan kapasitas memori RAM yang terpasang. Alokasi memori IGP yang akan dipakai maksimal 25% dari kapasitas memori RAM. Contoh, jikalau memori RAM berkapasitas 2 GB, maka jumlah memori untuk IGP idealnya sebesar 512 MB. Alokasi 25% rasanya sudah sangat optimal untuk perangkat IGP tanpa terlalu banyak mengambil ruang dari memori RAM.
Pada beberapa motherboard, fungsi ini memakai istilah Frame Buffer Size atau DVMT GFX Memory.
Baca juga : Cara Menghitung Bandwidth Memori Pada VGA Card Modern

SATA Mode

Merupakan sajian untuk mengatur mode operasi perangkat yang memakai koneksi SATA semisal hard disk/SSD dan drive optik. Umumnya ada tiga pilihan utama yaitu Legacy, AHCI, dan RAID. Mode AHCI dan RAID memperlihatkan kemampuan transfer data yang lebih cepat ketimbang mode Legacy.
Jika kalian hanya memakai koneksi SATA untuk keperluan standar, AHCI mungkin jadi pilihan yang optimal. Tapi untuk keperluan yang lebih kompleks ibarat penyimpanan virtual, sebaiknya memakai mode RAID.



Storage Configuration. Credit : pcper.com

Hard disk S.M.A.R.T

Singkatan dari Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology yang merupakan fitur pada hard disk modern untuk melaksanakan pemeriksaan, analisa, dan pelaporan keadaan hard disk tersebut. Jika hard disk mengalami suatu kendala, fitur S.M.A.R.T akan mengatakan notifikasi laporan masalah. Fitur ini mungkin tidak mempengaruhi kinerja PC, namun sebaiknya tetap diaktifkan biar hard disk atau media penyimpanan lain bisa dikontrol secara real time.

Boot Manager/Boot Priorities/UEFI Boot

Dalam sajian ini biasanya berisi daftar perangkat yang akan diakses ketika proses booting awal. Pilihan pertama tentu merupakan prioritas utama lantaran umumnya menjadi lokasi sistem operasi. Pada kebanyakan motherboard, boot manager sanggup diakses secara eksklusif ketika proses booting sesudah komputer dinyalakan. Oleh lantaran itu, sajian ini sebaiknya tetap dalam posisi Enable.
Lewat boot manager, kalian bisa eksklusif booting ke perangkat tertentu tanpa harus mengatur urutan boot. Ini mempunyai kegunaan ketika instalasi awal sistem operasi yang biasanya memakai USB flash drive atau drive optik. Pada penggunaan sehari-hari, pastikan urutan prioritas booting pertama pada hard disk atau SSD yang telah terpasang sistem operasi. Dengan begitu, sistem lebih cepat masuk ke sistem operasi dan siap bekerja.
Baca juga : Cara Mempercepat Loading Aplikasi Startup Pada Windows 8/8.1/10

Secure Boot

Teknologi dari UEFI BIOS yang dipakai untuk mengamankan proses booting dari hal-hal yang dianggap membahayakan ibarat virus dan malware. Untuk bisa mencicipi teknologi ini, kalian harus memakai sistem operasi yang telah mendukungnya ibarat Windows 8 dan di atasnya.
Jika kalian hanya memakai satu sistem operasi (Windows 8 dan di diatasnya), teknologi ini layak untuk diaktifkan. Namun, jikalau kalian memakai sistem dual boot atau lebih dari satu sistem operasi, sebaiknya diset Disable alasannya ialah beberapa OS belum kompatibel dengan teknologi ini.

Compatibility Support Module (CSM) Support

Merupakan komponen dari UEFI BIOS yang menyediakan kompatibilitas untuk sistem Legacy BIOS atau BIOS tradisional. Jika komponen ini diaktifkan (diset Enable), maka sistem akan memakai BIOS tradisional sehingga kalian tidak akan mendapat manfaat dari fitur atau teknologi dari UEFI BIOS.
Baca juga : Pentingnya Update UEFI/BIOS Komputer
Itulah beberapa tips dan cara mengoptimalkan UEFI BIOS pada PC. Dari sekian sajian atau fitur di atas dan bab pertama, mungkin mempunyai perbedaan dengan yang kalian temui. Setiap motherboard niscaya mempunyai nama, label, sampai tampilan yang berbeda pada UEFI BIOS. Bahkan, beberapa sajian di atas hanya tersedia pada motherboard tertentu saja. Tips tersebut sanggup diaplikasikan pada komputer desktop maupun PC laptop.
Jika kalian menemui persoalan ketika mengaplikasikan tips di atas, tidak usah khawatir. Kalian sanggup melaksanakan reset BIOS biar pengaturan UEFI BIOS sanggup kembali ibarat semula. Caranya sanggup kalian baca pada artikel dengan judul Begini Cara Mengatasi Layar Blank Saat PC Dinyalakan. Umumnya, motherboard juga menyediakan fungsi Load UEFI Default Settings untuk mengembalikan pengaturan UEFI BIOS sesuai standar pabrikan.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel