Tips Menentukan Processor Terbaik Untuk Gaming, Desain, Dan Editing

Kita semua paham jikalau CPU (Central Processing Unit) atau processor merupakan komponen komputer yang paling vital alasannya ialah berperan sebagai pengatur dan pengelola semua perintah yang diberikan. Oleh alasannya ialah itu, processor dalam PC niscaya siap untuk bekerja dalam banyak keperluan menyerupai standar office, gaming, sampai desain atau editing multimedia.
Untuk kebutuhan gaming, kalian tentu membutuhkan processor yang memadai. Mengingat game-game PC modern memerlukan CPU berkinerja tinggi biar bisa memainkan gameplay dengan nyaman. Selain itu, CPU berkinerja tinggi juga diharapkan untuk memaksimalkan fitur atau fungsi game sehingga permainan menjadi lebih seru dan menarik.
Dalam pekerjaan desain dan editing, processor sangat diharapkan untuk acara multitasking, kalkulasi, atau rendering objek grafis. Serupa dengan gaming, desain dan editing menuntut CPU berkinerja paling optimal dengan tujuan efektivitas dan efisiensi pekerjaan. Diharapkan juga, bisa untuk menghasilkan produk multimedia menyerupai foto dan video yang berkualitas tinggi.

Bagaimana cara menentukan processor yang sempurna untuk pekerjaan tersebut di atas ? Berikut ini Tekno Jempol akan menjelaskan tips menentukan CPU terbaik untuk keperluan gaming, desain produk grafis, atau editing multimedia.

Pertama, yang perlu diperhatikan jikalau CPU atau processor terbaik ini berarti CPU/processor tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan, sanggup digunakan secara maksimal, dan dijangkau oleh budget.
Sebagus apapun spesifikasinya, semahal apapun harganya, jikalau tidak sanggup digunakan maksimal atau sesuai keperluan tentu akan merugikan pengguna. Sebaliknya, meski harganya murah namun sanggup dimanfaatkan secara maksimal tentu akan sangat menguntungkan.
Baca juga : Tingkatan Processor Intel dan AMD Terbaik 2018

Kebutuhan gaming atau entertainment

Pahami kebutuhan sistem game-game PC yang akan dijalankan

Sebelum menentukan CPU untuk bermain game, wajib bagi kalian untuk mengetahui system requirement dari game yang akan dimainkan. Setiap game (bahkan sistem operasi dan jadwal aplikasi apapun) niscaya punya kebutuhan sistem yang harus dipenuhi biar sanggup dijalankan. Kebutuhan sistem ini berisi spesifikasi vital komputer yang harus dipenuhi menyerupai CPU, kapasitas memori RAM, perangkat grafis (VGA card), kapasitas penyimpanan, dan seterusnya. Jika ada komponen yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai, kemungkinan kalian tidak akan sanggup memainkan game tersebut.
Game-game PC modern umumnya menyertakan dua jenis spesifikasi komputer yang diharapkan yaitu spesifikasi minimal dan spesifikasi yang disarankan. Spesifikasi minimal merupakan spesifikasi komputer yang setidaknya harus terpenuhi untuk sanggup menjalankan game dengan fungsi/fitur standar. Sedangkan jikalau ingin memainkan game dengan fungsi penuh, imbas grafis yang menarik, atau resolusi tampilan tinggi, PC kalian harus memenuhi spesifikasi yang disarankan (Recomended spesification). Tentu saja spesifikasi tersebut lebih tinggi dari spesifikasi minimal.
Baca juga : Cara Membuat Rancangan Spesifikasi PC Rakitan

Perhatikan pada kebutuhan CPU/Processor

Dari spesifikasi kebutuhan sistem untuk game, kalian sudah sanggup menentukan processor terbaik untuk bermain game dengan nyaman. Apakah processor tersebut layak untuk dipilih ? Kenapa tidak ! Processor tersebut niscaya sudah diuji secara resmi oleh pengembang game tersebut. Semua game PC niscaya akan berjalan dengan baik pada CPU yang memang sudah didukung.
Lalu mana yang harus dipenuhi ? Processor pada spesifikasi minimal atau spesifikasi rekomendasi ? Jika memang ada biaya lebih, processor pada spesifikasi rekomendasi boleh dibeli. Tentu kalian akan mendapat performa yang lebih manis dan pengalaman bermain game yang lebih seru.
Jika mengacu pada kebutuhan sistem, mungkin pilihan processor tidak terlalu banyak. Sebab, kebutuhan sistem pada game-game PC seringkali berbeda. Ada yang membutuhkan spesifikasi sistem yang tinggi, ada pula yang hanya memerlukan spesifikasi rendah. Tapi, kebanyakan game PC modern punya kebutuhan spesifikasi yang tidak terlalu berbeda.

Cari pilihan processor alternatif

Kadang kala, game PC hanya memerlukan processor generasi lawas yang sulit ditemukan di pasaran. Atau game PC ternyata membutuhkan brand processor yang harganya agak mahal. Di sini kalian perlu mencari alternatif processor pilihan yang mungkin lebih mudah/murah untuk didapatkan.
Nah, kalian cukup mencari CPU yang mungkin setara dengan kebutuhan sistem game tersebut. Cukup gampang kok, kalian tinggal masuk ke website reviewer hardware. Di situ biasanya tersedia sajian komparasi/perbandingan antar processor. Reviewer hardware biasanya membandingkan processor berdasarkan kinerja atau potensi performanya.
Baca juga : Begini Rekomendasi Spesifikasi PC Gaming di Tahun 2018

Menentukan sendiri processor yang akan digunakan

Kalian juga bisa menentukan sendiri processor yang ingin digunakan. Namun, kalian wajib memahami seluk beluk processor tersebut. Tentu saja kalian harus aktif menambah wawasan isu mengenai spesifikasi teknis CPU pada komputer.
Ada begitu banyak produk processor di pasaran. Semuanya mempunyai variasi produk yang bermacam-macam dengan spesifikasi yang bermacam-macam. Processor apa yang kira-kira cocok untuk bermain game ? Pertanyaan ini sering kali ditanyakan oleh banyak pengguna PC terutama kalangan awam. Jawaban niscaya yaitu processor yang sesuai budget dan kebutuhan game.
Sekarang, pertanyaannya kembali pada kalian, berapa budget yang kalian punya ? Apa Game PC yang akan kalian mainkan ?
Jika punya budget lebih, kalian bisa menentukan processor kelas performance/high-end. Seterusnya, jikalau budget tidak terlalu banyak, mungkin processor kelas menengah (medium/mid-end) sesuai untuk kalian. Sebaliknya, jikalau hanya bisa mengeluarkan biaya sedikit, cukup gunakan processor kelas bawah (low-end/entry-level).
Baca juga : Processor Intel dan AMD Yang Support Windows 10
Beranjak ke spesifikasi teknis CPU. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalian wajib (sedikit) memahami seluk beluk spesifikasi CPU sebelum menentukan atau membeli. Hal ini berkaitan eksklusif dengan proses instalasi dan kinerja teknis CPU pada sistem nantinya.
Bagi sebagian pengguna PC (terutama yang awam), spesifikasi teknis processor mungkin terasa cukup rumit. Mengingat processor merupakan perangkat elektronik yang kompleks. Nah, berikut ini beberapa hal dari spesifikasi processor yang wajib diperhatikan dan dipertimbangkan
  • Merk processor. Saat ini brand processor yang paling banyak digunakan ialah Intel dan AMD.
  • Nama dan seri/model processor. Processor Intel ketika ini dipasarkan dengan nama Celeron, Pentium, Core i3/i5/i7/i9. Tiap seri/model processor Intel memperlihatkan generasi CPU yang digunakan, contohnya Core i3-7100 berarti processor Core i3 generasi ke-7. Tidak berbeda dengan Intel, processor AMD juga dipasarkan dengan nama Athlon, APU, Ryzen, dan Ryzen Threadripper.
  • Jumlah core atau thread. Umumnya processor desktop modern untuk kelas konsumer mempunyai 2/4/6/8 core atau thread. Makin banyak jumlah core, makin manis performa multitasking-nya. Jika dianalogikan, kiprah yang banyak akan lebih cepat selesai jikalau dikerjakan banyak orang. Pada beberapa seri processor Intel dan AMD, tiap core bisa mengeksekusi dua perintah atau thread sekaligus. Fitur ini dinamakan Hyper Threading (HT) pada Intel dan Simultaneus Multi-Threading (SMT) pada AMD.
  • Kecepatan frekuensi/clock speed. Makin tinggi kecepatannya, makin manis kinerja processor. Jika ingin meningkatkan kecepatan CPU, kalian bisa melaksanakan overclock. Tapi tidak semua CPU bisa dilakukan overclock. Biasanya, hanya CPU dengan akhiran nama "K" atau "X" yang bisa ditambah kecepatannya. Selain itu, juga perlu motherboard yang sudah mendukung overclock.
  • Perangkat grafis terintegrasi. Solusi murah untuk perangkat display monitor tanpa harus membeli kartu grafis (VGA Card) secara terpisah. Hampir semua processor modern terutama Intel punya fitur ini.
  • Soket yang digunakan. Kadang, tiap generasi processor punya soket yang berbeda-beda. Processor pada generasi terbaru mungkin tidak bisa dipasang pada motherboard yang hanya mendukung processor generasi sebelumnya.
  • Harga. Relatif! Ada harga, ada rupa. Makin bagus, terang makin mahal.

Contoh kasus

Tekno Jempol ingin membangun PC desktop rakitan untuk bermain game PUBG (Player Unknown) Battle Ground). Menurut spesifikasi kebutuhan sistem pada game tersebut, CPU yang mesti digunakan minimal Intel i5-4430 / AMD FX-6300 atau disarankan Intel i5-6600K / AMD Ryzen 5 1600. Maka pilihan processor terbaik berdasarkan Tekno Jempol yaitu AMD Ryzen 5 1600 dengan pertimbangan generasi baru, jumlah core lebih banyak, fitur SMT, dan harga lebih murah meski performa (hasil benchmark) sedikit dibawah Intel Core i5-6600K dan tanpa perangkat grafis terintegrasi.
Berikutnya, biar bisa bermain game GTA (Grand Theft Auto) V, komputer harus menggunakan CPU minimal Intel Core 2 Quad CPU Q6600 @ 2.40GHz (4 CPUs) / AMD Phenom 9850 Quad-Core Processor (4 CPUs) @ 2.5GHz atau disarankan Intel Core i5 3470 @ 3.2GHZ (4 CPUs) / AMD FX-8350 @ 4GHZ (8 CPUs). Karena, processor tersebut tergolong lawas dan agak sulit dicari di pasaran, maka alternatif pilihan processor terbaik ialah Intel Core i3-8100. Tekno Jempol menentukan processor tersebut dengan pertimbangan spesifikasi yang menyerupai namun generasinya lebih gres dan punya clock speed yang lebih tinggi.
Baca juga : Begini Spesifikasi AMD Ryzen, Processor Kencang Dengan Harga Murah!
Misalnya, budget yang dimiliki sebesar 2 jutaan. Saat ini, dengan budget tersebut, kalian sudah bisa mendapat processor kelas low-mid. Processor kelas low-mid bekerjsama bisa untuk menjalankan game-game PC modern. Contoh processor kelas low-mid misalnya
  • Seri Intel Core i3
  • Seri AMD Ryzen 3 
  • AMD Ryzen 5 1400 & 1500X
Bermain game dengan processor kelas low-end/entry-level ? Masih bisa kok. Dengan catatan, game tersebut ringan dan tidak terlalu berat. Kalaupun memaksa ingin bermain game berat, kalian harus mematikan fitur/fungsi tertentu dan menurunkan resolusi tampilan biar tidak terlalu memberatkan CPU "murah". Kenyataannya, banyak game PC modern yang "berat" justru menolak dijalankan pada processor kelas rendah ini.

Kebutuhan desain dan editing

Pada dasarnya, CPU/processor untuk bermain game juga sanggup digunakan untuk pekerjaan desain grafis dan editing multimedia. Secara teknis, semua processor bisa digunakan untuk banyak sekali bidang pekerjaan. Tinggal pengguna yang menyesuaikan keperluan pekerjaannya dengan komputer yang dipakai.
Baca juga : Rekomendasi Spesifikasi PC Desain dan Editing di Tahun 2018

Memilih processor untuk desain dan editing

Menentukan processor terbaik untuk pekerjaan desain dan editing sama menyerupai menentukan processor untuk menjalankan game. Kalian bisa menentukan sendiri atau mengacu pada spesifikasi kebutuhan sistem pada jadwal aplikasi desain/editing yang digunakan. Mungkin kalian juga harus mencari wawasan yang lebih dalam sebelum memutuskan untuk menentukan processor tersebut.
Yang perlu diperhatikan, pekerjaan desain dan editing tidak sama dengan bermain game. Bermain game mungkin tujuannya untuk hiburan, refreshing, atau bersenang-senang. Jadi, tidak perlu menggunakan peralatan (maksudnya processor) yang terlalu canggih. Cukup dengan processor kelas low-end atau setidaknya mid-end sudah sangat manis demi mengejar pengalaman bermain yang seru serta nyaman.
Beda dengan pekerjaan desain atau editing yang tujuannya lebih serius yaitu mengejar profit atau laba misalnya. Pekerjaan ini menuntut hasil produk multimedia menyerupai gambar, foto, atau video yang berkualitas terbaik. Disamping itu, tetap tidak mengesampingkan efisiensi dan efektivitas kerja. Oleh alasannya ialah itu, pekerjaan ini disarankan menggunakan processor dengan kinerja paling tinggi.
Processor kelas performance atau high-end niscaya memperlihatkan fungsi dan fitur yang sangat mendukung pekerjaan desain dan editing. Spesifikasinya terang paling lengkap. Fungsi dan fitur yang dimiliki mungkin jarang ditemui pada processor kelas di bawahnya. Wajar, jikalau processor kelas high-end punya harga yang cukup mahal tapi niscaya akan setara dengan performa dan profit yang dihasilkan.
Beberapa referensi produk processor untuk pekerjaan desain dan editing diantaranya
  • Seri Intel Core i7 dan Core i9
  • Seri AMD Ryzen 7
  • Seri AMD Ryzen Threadripper
Mendesain dan mengedit pakai processor kelas rendah ? Bisa sih, tapi kalian niscaya tidak akan mendapat optimalisasi dari processor tersebut. Pekerjaan akan lebih usang selesai dan produk yang dihasilkan mungkin tidak terlalu berkualitas. CPU kelas rendah mungkin lebih cocok untuk pekerjaan standar menyerupai menciptakan dokumen, bikin presentasi, dan browsing internet.
Baca juga : Cara Praktis Mengatasi Ancaman Meltdown dan Spectre
Setelah menentukan processor, tidak ada salahnya untuk mencari review mengenai processor tersebut. Tujuannya sebagai materi pertimbangan sebelum berangkat ke toko. Kalian sanggup mencari review produk processor yang banyak tersedia di internet.
Artikel ini ditulis untuk referensi kalian yang masih gundah menentukan dan menentukan processor ketika ingin membangun komputer rakitan. Semuanya tetap kembali pada pilihan masing-masing. Memilih processor tidak tergantung kebutuhan atau jumlah budget saja, tapi juga selera atau keinginan.
Silahkan kalian menentukan processor sendiri, entah brand ini atau brand itu. Toh, nanti yang menggunakan juga kalian sendiri. Kalaupun takut memilih, silahkan membaca artikel ini mulai dari awal.
Semoga bermanfaat....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel