Faktor Pembentuk Kepribadian Berdasarkan Carl Gustav Jung

Menurut Carl Gustav Jung faktor pembentuk kepribadian insan ada dua yaitu faktor pembawa Faktor Pembentuk Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung
Carl G Jung
Menurut Carl Gustav Jung faktor pembentuk kepribadian insan ada dua yaitu faktor pembawaan (hereditas) dan faktor lingkungan (environment).

Hal yang menjadi dasar dari sifat insan yaitu sifat bawaannya dari semenjak lahir dan terbawa sepanjang perjalanan hidupnya. Namun bahwasanya sifat bawaan lahir sanggup dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia hidup. Lingkungan memilih apakah sifat bawaan itu akan berkembang atau bertahan. Maka dari itu suatu sifat yang dibawa semenjak lahir sanggup ditekan atau dihalangi namun tidak sanggup dihilangkan Mengapa bisa terjadi hal demikian?

Jung membagi jiwa insan menjadi dua yaitu alam bawah sadar dan alam sadar. Diantara kedua hal tersebut ada “aku” (ego) yang selalu ikut dalam kehidupan yang sadar maupun yang tidak sadar. Perbandingan antara alam sadar dan bawah sadar yaitu bahwa alam bawah sadar jauh lebih luas daripada alam sadar. Lalu apa fungsi dari “aku” (ego) yang menghubungkan kedua alam tersebut? “aku” (ego) merupakan subjek dari alam sadar. Dengan perantaraan alam sadar, “aku” (ego) mengetahui keadaan sekitar. dan alam sadar memperoleh isu melalui Indranya. Kemudian proses masuknya pengalaman dari alam sadar ke alam bawah sadar ada dua proses yaitu pengendapan dan pendesakan.

Pengendapan
Ketika terlalu banyak pengalaman yang diterima oleh seseorang dari hari ke hari, maka alam sadar tidak bisa lagi menampung pengalaman tersebut alasannya kapasitasnya kecil. maka pengalaman-pengalaman yang masuk ke alam sadar perlahan-lahan akan turun ke alam bawah sadar secara mengendap. Hal ini menawarkan bahwa alam bawah sadar berisi pengalaman pengalaman insan sepanjang hidupnya.

Pendesakan
Proses akan terjadi dikala seseorang mengalami insiden yang tidak menyenangkan. Ia berusaha untuk mendesak pengalaman itu ke alam bawah sadar biar terlupakan. Tapi kenyataannya kesan yang ditekan ke alam bawah sadar itu muncul kembali di alam sadar, sehingga mengakibatkan pengingatan kembali akan insiden itu. Meskipun diusahakan biar lupa, hal itu tidak akan sanggup terlupakan. Proses pendesakan itu mengakibatkan psikologi kompleks menyerupai adanya perasaan merasa berdosa dan rasa ketakutan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel